6 Langkah Mudah Membaca Hasil AGD

Sebagai seorang perawat professional, ilmu tentang “Cara Membaca Hasil Analisa Gas Darah (AGD)” sangat penting diketahui guna melakukan interpretasi dan melakukan asuhan keperawatan pada pasien. Kali ini PakMantri telah menemukan 6 Langkah Mudah Membaca AGD.

Cara Membaca Hasil Analisa Gas Darah

Analisa Gas Darah (AGD)

Analisa Gas Darah (AGD) diukur dalam tes laboratorium untuk mengukur tingkat asam-basa (pH), oksigen, karbon dioksida dalam darah arteri. Di luar negeri, Analisa Gas Darah (AGD) dikenal dengan istilah Arterial Blood Gases (ABG’s). Pemeriksaan AGD diambil dari darah arteri. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau beberapa kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, terutama bagi orang yang sakit kritis.

Pemeriksaan AGD menggunakan kisaran normal dalam bentuk angka sebagai panduan penentuan gangguan yang didasarkan pada pH darah. Jika darah bersifat basa, kadar HCO3 dipertimbangkan karena ginjal diatur kadar ion bikarbonat. Berbeda jika darah bersifat asam, tekanan parsial karbon dioksida atau PaCO2 dalam darah arteri harus dinilai karena paru-paru mengatur sebagian besar asam pada darah.

Interpretasi Hasil AGD

  • Asidosis respiratorik terjadi ketika timbul tumpukan asam PaCO2 di dalam tubuh akibat pernapasan tidak memadai. Setelah itu, asam karbonat (H2CO3) akan terbentuk dari kombinasi antara tumpukan CO2 dengan air. Sehingga menyebabkan keadaan asidosis, kondisi ini biasanya ditemukan pada kasus emfisema.
  • Alkalosis respiratorik dapat terjadi sebagai akibat dari hiperventilasi.
  • Asidosis metabolik ketika ada penurunan bikarbonat dan terjadi penumpukan asam laktat. Hal ini terjadi pada kasus diare, ketosis, dan gangguan ginjal.
  • Alkalosis metabolik terjadi ketika pH darah mengalami peningkatan akibat konsentrasi ion bikarbonat meningkat. Kondisi ini dapat terjadi pada saat gangguan muntah, dehidrasi, atau endokrin yang berlebihan.

Tujuan

Diharapkan teman – teman dapat:
  1. Menentukan hasil pemeriksaan AGD apakah asidosis atau alkalosis
  2. Menentukan hasil pemeriksaan AGD merujuk pada respiratorik atau metabolik
  3. Menentukan tingkat kompensasinya, apakah tidak terkompensasi, terkompensasi sebagian atau terkompensasi penuh.

6 Langkah Mudah Membaca Hasil AGD

Ada beberapa langkah praktis dalam membaca hasil AGD, menurut PakMantri ada 6 langkah yaitu:

1. Ketahuilah Sifat dan Nilai Normalnya

Dalam membaca hasil AGD perlu diketahui sifat dan nilai normal masing - masing komponen, yaitu:

pH
Perlu diketahui, alkalosis berasal dari kata alkali (basa), jika alkalosis adalah basa maka asidosis merupakan asam. Waktu SMA sudah pernah diajarkan tentang pH kan? Masih ingat dengan sifat pH? Semakin besar nilai pH maka cenderung bersifat basa (alkalosis), sedangkan semakin kecil nilai pH maka cenderung bersifat asam (asidosis). Nilai normalnya: 7,35 – 7,45.

PaCO2
Sifat PaCO2 berkebalikan dengan pH. sifat tekanan parsial CO2 (PaCO2) jika nilainya semakin besar maka cenderung asidosis, sedangkan jika semakin kecil cenderung alkalosis. Nilai normalnya adalah 35 – 45.

HCO3
HCO3 mempunyai sifat yang mirip dengan pH, semakin besar nilai HCO3 maka cenderung alkalosis, sedangkan semakin kecil cenderung asidosis. Nilai normalnya 22 – 26.

Perhatikan ilustrasi sifat dan nilai normal berikut ini:


Catatan:
Cara mudah mengingat menurut PakMantriJika teman – teman sudah hafal sifat pH diluar kepala maka sifat PaCO2 dan HCO3 dapat diingat dengan pendekatan sebagai berikut:
  • pH = ingatlah penulisan resmi pH, p ditulis kecil sedangkan huruf H ditulis kapital
  • PaCO2 = tekanan parsial (ditulis dengan Pa), P disini ditulis dengan huruf kapital. Ini berbeda dengan dengan pH (p ditulis kecil), jadi sifatnya berkebalikan.
  • HCO3 = memiliki huruf H yang ditulis kapital, ini sama dengan pH (H ditulis kapital), maka sifat HCO3 sama dengan pH.

2. Buatlah Garis Bantu / Grid

Setelah teman – teman tahu nilai normalnya, buatlah garis bantu (grid) seperti ilustrasi di bawah ini:


Catatan:
Baris pertama untuk pH, baris kedua untuk PaCO2, dan baris ketiga untuk HCO3.

3. Letakkan pH, PaCO2 dan HCO3 Berdasarkan Nilai dan Sifatnya

Masukkan 3 komponen penting ini ke dalam grid yang telah kita buat. Ingat, masukkan berdasarkan nilai dan sifatnya.


Catatan:
  • pH = Jika nilai pH di bawah normal (< 7,35) maka letakkan sejajar pada asidosis. Jika di atas normal (> 7,45) letakkan sejajar dengan alkalosis. Jika normal (7,35 – 7, 45) letakkan sejajar dengan kolom normal.
  • PaCO2 = Jika nilai PaCO2 di bawah normal (< 35) maka letakkan sejajar dengan alkalosis. Jika di atas normal (> 45) letakkan sejajar dengan asidosis. Jika normal (35 – 45) letakkan sejajar dengan kolom normal.
  • HCO3 = Jika nilai HCO3 di bawah normal (< 22) maka letakkan sejajar dengan asidosis. Jika diatas normal (> 26) letakkan sejajar dengan alkalosis. Jika normal (22 – 26) letakkan sejajar dengan kolom normal.

4. Tentukan Asidosis atau Alkalosis

Lihatlah pada kolom pH, apakah terletak pada posisi asidosis atau alkalosis? Hal ini menunjukkan apakah pH tersebut asidosis atau alkalosis.

Lalu bagaimanakah jika nilai pH termasuk kategori normal? Lihatlah kecenderungannya mengarah kemana. Anggap saja titik tengah pH adalah 7,40, maka:
  • Jika nilai pH berkisar 7,41 sampai 7,45 maka normal cenderung alkalosis. Beri anak panah menuju alkalosis
  • Jika nilai pH berkisar 7,35 sampai 7,39 maka normal cenderung asidosis. Beri anak panah menuju asidosis


5. Tentukan Respiratorik atau Metabolik

Cara menentukan apakah respiratorik atau metabolik yaitu dengan melihat kesamaan nilai pH dengan nilai PaCO2 atau HCO3. Perhatikan posisi pH dengan nilai lainnya:
  • pH sejajar dengan PaCO2 maka respiratorik
  • pH sejajar dengan HCO3 maka metabolik


Catatan:
Cara mudah mengingat menurut PakMantri. Perhatikan hurut pertama komponen yang sejajar dengan nilai pH:
  • pH sejajar dengan PaCO2 maka ingatlah P. Bayangkan huruf P jika diberi garis diagonal maka seperti huruf R. R adalah kode untuk respiratorik
  • pH sejajar dengan HCO3 maka ingatlah H. Bayangkan huruf H jika ditengahnya diberi 2 garis diagonal berlawanan maka akan tampak seperti huruf M. M adalah kode untuk metabolik.

6. Tentukan Tingkat Kompensasi

  • Jika pH ABNORMAL dan salah satu dari PaCO2 atau HCO3 ABNORMAL maka Tidak Terkompensasi.
  • Jika ketiganya ABNORMAL (pH, PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL) maka Terkompensasi Sebagian.
  • Jika pH NORMAL, PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL maka Terkompensasi Penuh.


Mudah kan?

Seperti itulah 6 langkah mudah membaca hasil pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD) atau Arterial Blood Gases (ABGs). Jika masih bingung dengan penjelasan di atas atau bahkan menemukan cara lain, silahkan tulis pada kolom komentar di bawah ini.

Penulis: Deby Kurniadi

Comments