Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau

Kali ini kita akan membahas seputar Teori Keperawatan dari seorang pionir keperawatan jiwa “Hildegard E. Peplau”. Pada pembahasan ini kami sisipkan sejarah singkat beserta konsep teorinya “Interpersonal Relations”.

Teori Keperawatan Hildegard E. Peplau


Biografi Singkat
Hildegard E. Peplau lahir dari Reading, Pennsylvania tahun 1909 (Amerika Serikat). Dikenal sebagai pionir keperawatan jiwa yang berkarir lebih dari 7 dekade. Latar belakang pekerjaannya yaitu sebagai perawat jiwa. Peplau meninggal pada tanggal 17 Maret 1999 di Oaks, California.

Pendidikan
Hildegard E. Peplau menyelesaikan pendidikan D3 keperawatan di Pottstown, Pennsylvania pada tahun 1931. Kemudian melanjutkan pendidikan S1 jurusan interpersonal psikologi tahun 1943 di Bennington. Tahun 1947, Peplau menyelesaikan pendidikannya dengan jurusan keperawatan jiwa di Universitas Colombia, New York dan mendapatkan gelar professor dari Universitas Rutgers. Dirinya dikenal dengan “ibu keperawatan jiwa” karena teori yang dikemukakannya.

Ruang lingkup pekerjaannya sebagai perawat jiwa juga memengaruhi kontribusinya di keperawatan sebagai ahli dalam keperawatan jiwa, pendidik, penulis, dan penteori. Sejarahnya sebagai pionir keperawatan jiwa modern ditandai dengan publikasinya pada tahun 1952 yang berjudul “Interpersonal Relations in Nursing”. Paradigma keperawatan dikeluarkan berkaitan dengan publikasinya dalam bidang ini.

Konsep Teori Peplau
Hildegard Peplau, seorang perawat psikiatri, mengenalkan konsep interpersonalnya pada tahun 1952. Inti dari teori Peplau adalah pemanfaatan hubungan yang terapeutik antara perawat dan klien. Teori dan konsep keperawatan menurut Peplau tertuang dalam bukunya yang berjudul “Interpersonal Relations in Nursing”. Buku ini awalnya diterbitkan pada tahun 1952.

Model konsep dan teori keperawatan peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal, perawat-klien, dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit. Model teori ini dapat dilihat adanya tindakan keperawatan yang diarahkan kepada hubungan interpersonal atau psikoterapi antara klien dengan perawat.

Klien
Sistem klien yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman. Klien adalah subjek yang dipengaruhi adanya proses interpersonal.

Perawat
Perawat berperan mengatur tujuan serta proses interaksi interpersonal dengan pasien yang bersifat pertisipatif. Perawat juga berperan sebagai mitra kerja, pendidik, narasumber, pengasuh pengganti, pemimpin dan konselor sesuai dengan fase proses interpersonal yang dilalui.

Masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit
Gangguan kecemasan tingkat berat yang disebabkan oleh sulitnya mengintegrasikan pengalaman interpersonal yang lalu dengan yang sekarang. Ansietas atau gangguan kecemasan terjadi apabila komunikasi dengan orang lain mengancam keamanan psikologi dan biologi individu. Dalam teori Peplau ansietas merupakan konsep yang berperan penting karena berkaitan langsung dengan kondisi sakit.

Proses Interpersonal
Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dan pasien ini meggambarkan metode transformasi energi atau ansietas pasien oleh perawat yang terdiri dari 4 fase: fase orientasi, fase identifikasi, fase eksploitasi, fase resolusi.

Skema dan Tahap Proses Hubungan Interpersonal Peplau

Seperti yang telah digambarkan melalui skema di atas, terdapat beberapa tahap proses Interpersonal saat perawat sedang berhubungan dengan klien, yaitu:

1.     Fase Orientasi
Pada fase Orientasi, perawat dan klien masih sebagai orang yang asing. Pertemuan diawali pasien yang mengekspresikan perasaan butuh, kemudian perawat dan klien malakukan kontrak awal untuk membangun kepercayaan dan terjadi sebuah proses pengumpulan data.

Hal paling penting adalah perawat bekerja sama secara kolaborasi dengan pasien dan keluarganya dalam menganalisis situasi. Perawat dan klien saling mengenali, memperjelas dan menentukan masalah, Setelah itu, mengambil keputusan bersama untuk menentukan  tipe bantuan apa yang diperlukan. Perawat sebagai fasilitator dapat merujuk klien ke ahli lain sesuai dengan kebutuhannya.

2.     Fase Identifikasi
Fase identifikasi berfokus memilih bantuan profesional yang tepat. Pada fase ini, pasien merespons orang-orang yang dapat memenuhi kebutuhannya secara selektif. Respons pasien terhadap perawat:

  • Berpartisipasi dan interpendent dengan perawat: Partisipan mandiri dalam hubungannya dengan perawat.
  • Anatomy dan independent: Individu mandiri terpisah dari perawat.
  • Pasif dan dependent: Individu yang tak berdaya dan sangat tergantung pada perawat.

3.     Fase Eksploitasi
Fase Eksploitasi berfokus menggunakan bantuan profesional untuk alternatif pemecahan masalah. Pelayanan yang diberikan berdasarkan minat dan kebutuhan pasien. Pasien mulai menerima informasi tentang penyembuhannya, mungkin berdiskusi atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada perawat, mendengarkan penjelasan-penjelasan dari perawat dan sebagainya. Hingga akhirnya pasien mulai merasa sebagai bagian integral dari lingkungan pelayanan.

4.     Fase Resolusi
Fase resolusi terjadi setelah fase orientasi, identifikasi dan eksploitasi berjalan dengan sukses. Fase resolusi berfokus mengakhiri hubungan profesional pasien dan perawat. Pasien berusaha untuk melepaskan rasa ketergantungan kepada tim medis dan menggunakan kemampuannya untuk menjalankan segala sesuatu secara sendiri.

Konsep Mayor atau Konsep Sentral Hildegard E. Peplau
Konsep Mayor dari Teori Hildegard E. Peplau ada empat bagian yang tak terpisahkan, yaitu:

1.     Manusia
Manusia dipandang sebagai suatu organisme yang berjuang dengan caranya sendiri untuk mengurangi ketegangan dan menjaga keseimbangan yang disebabkan oleh kebutuhan dan ketidak seimbangan dirinya. Setiap individu merupakan makhluk unik yang mempunyai persepsi dan ide, hal ini penting untuk proses interpersonal.

2.     Lingkungan
Peplau menjelaskan bahwa lingkungan sebagai bentuk di luar organisme dalam konteks kebudayaan. Dari sinilah kebudayaan dan kepercayaan diaktualisasikan. Dalam menghadapi kehidupan, budaya dan adat istiadat merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan.

3.     Keperawatan
Keperawatan adalah alat pendidikan yang bertujuan untuk mendukung kekuatan seseorang dalam kreativitas langsung, produktivitas, dan sikap individual dari kehidupan masyarakat. Perkembangan kepribadian dan proses kemanusiaan saling berkesinambungan dan berjalan kearah kehidupan yang kreatif, konstruktif dan produktif.

4.     Kesehatan
Peplau menjelaskan tentang kesehatan sebagai gerak progresif individu dan proses makhluk lain secara terus menerus dalam kreativitas, produktivitas dan sikap individual dari kehidupan masyarakat. Proses interpersonal merupakan materna force dan alat edukatif yang baik bagi perawat maupun klien.

Seperti itulah gambaran dari teori keperawatan Hildegard E. Peplau tentang Interpersonal Relations. Nantikan artikel seputar kesehatan keperawatan lainnya hanya di pakmantri.com.

Penulis: Deby Kurniadi

Comments