Teori Keperawatan Ida Jean Orlando

PakMantri akan membahas tentang tokoh dan teori keperawatan Ida Jean Orlando. Ida Jean Orlando merupakan tokoh keperawatan yang terkenal dengan Teori Proses Keperawatan Deliberatif. Berikut ini penjelasan tokoh dan teori keperawatan Ida Jean Orlando.


Teori Keperawatan Ida Jean Orlando
Biografi Singkat
Ida Jean Orlando-Pelletier lahir pada tanggal 12 Agustus 1926 merupakan seorang perawat, ahli teori dan peneliti kesehatan psikiatris yang dikenal dunia internasional. Ida Jean Orlando ternal dengan mengembangkan "Teori Proses Keperawatan Deliberatif." Teorinya memungkinkan perawat untuk membuat rencana asuhan keperawatan yang efektif yang juga dapat dengan mudah diadaptasi ketika pasien timbul komplikasi. Pada 1961, Ida Jean Orlando menikah dengan Robert Pelletier dan tinggal di daerah Boston. Ida Jean Orlando meninggal pada tanggal 28 November 2007.

Pendidikan
Pada tahun 1947, ia menerima diploma keperawatan dari Flower Fifth Avenue Hospital School of Nursing di New York. Pada tahun 1951, ia menerima gelar Bachelor of Science dalam keperawatan kesehatan masyarakat dari St. John’s University di Brooklyn, New York. Dan pada tahun 1954, Orlando menerima gelar Master of Arts dalam konsultan kesehatan mental dari Teachers College, Columbia University. Saat menempuh pendidikan tersebut, dia juga bekerja sebagai staf perawat, pengawas rumah sakit, sebagai asisten direktur bahkan sebagai guru di beberapa tempat kursus.

Sejarah Terciptanya Teori
Ida Jean Orlando mengembangkan teorinya dari studi yang dilakukan di Yale University School of Nursing, yang mengintegrasikan konsep kesehatan mental ke dalam kurikulum keperawatan dasar. Ida Jean orlando mempunyai pendapat bahwa "Pasien memiliki makna dan interpretasi situasi mereka sendiri. Jadi, sebelum perawat menarik kesimpulan, perawat harus memvalidasi dan menganalisis kondisi pasien terlebih dahulu."

Teori ini diterbitkan dalam The Dynamic Nurse-Patient Relationship: Function, Process, and Principles (NLN Classics in the Nursing Theory) pada tahun 1961. Bukunya bertujuan memberikan kontribusi untuk memperhatikan hubungan perawat-pasien, peran dan identitas profesional perawat, dan pengembangan pengetahuan berbeda dengan keperawatan.

Teori keperawatan Ida Jean Orlando-Pelletier menekankan hubungan timbal balik antara pasien dengan perawat. Apa yang dikatakan dan dilakukan perawat dan pasien memengaruhi mereka berdua. Dia memandang fungsi profesional keperawatan sebagai mencari dan memenuhi kebutuhan mendesak pasien untuk mendapatkan bantuan.

5 Tahapan Proses Keperawatan Deliberatif
Proses Keperawatan Deliberatif Ida Jean Orlando memiliki lima tahap, yaitu: pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Lima tahap inilah yang biasa digunakan perawat saat ini dalam melakukan proses asuhan keperawatan.

Pengkajian
Pada tahap pengkajian, perawat melakukan penyelesaian pengkajian holistik dari kebutuhan pasien. Ini dilakukan tanpa mempertimbangkan alasan pertemuan tersebut. Tahap awal ini, perawat menggunakan kerangka kerja keperawatan untuk mengumpulkan data tentang pasien, meliputi: data subjektif dan data objektif.

Diagnosa
Tahap diagnosa menggunakan penilaian klinis perawat tentang masalah kesehatan yang dialami pasien. Diagnosa kemudian dapat dikonfirmasikan menggunakan tautan ke definisi karakteristik, faktor terkait, dan faktor risiko yang ditemukan dalam pengkajian pasien.

Perencanaan
Tahap perencanaan membahas setiap masalah pasien yang diidentifikasi dalam tahap diagnosa. Setiap masalah tersebut diberikan tujuan atau hasil tertentu, dan setiap tujuan atau hasil diberikan intervensi keperawatan untuk membantu mencapai tujuan. Pada akhirnya, perawat akan memiliki rencana asuhan keperawatan.

Implementasi
Pada tahap implementasi, perawat mulai menerapkan atau menggunakan rencana asuhan keperawatan yang telah disusun.

Evaluasi
Pada tahap evaluasi, perawat melihat kemajuan pasien apakah sudah atau belum sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana asuhan keperawatan. Perubahan dapat dibuat pada rencana asuhan keperawatan berdasarkan seberapa baik (atau buruk) pasien berkembang menuju tujuan. Jika ada masalah baru yang ditemukan dalam tahap evaluasi, maka proses asuhan keperawatan dimulai lagi untuk masalah-masalah spesifik tersebut.

Konsep Utama/Konsep Mayor
Metaparadigma keperawatan terdiri dari empat konsep: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Dari empat konsep, Ida Jean Orlando hanya memasukkan tiga dalam teorinya tentang Disiplin Proses Keperawatan: manusia, kesehatan, dan keperawatan.

Manusia
Ida Jean Orlando-Pelletier menggunakan konsep manusia ketika dia menekankan individualitas dan sifat dinamis dari hubungan perawat-pasien. Baginya, manusia membutuhkan fokus praktik keperawatan.

Kesehatan
Dalam teori Orlando, kesehatan digantikan oleh rasa tidak berdaya sebagai penggagas kebutuhan untuk menyusui. Dia menyatakan bahwa keperawatan berhubungan dengan individu yang membutuhkan bantuan.

Lingkungan
Ida Jean Orlando benar-benar mengabaikan aspek lingkungan dalam teorinya. Dia hanya berfokus pada kebutuhan mendesak pasien, terutama hubungan dan tindakan antara perawat dan pasien (hanya individu dalam teorinya; tidak ada keluarga atau kelompok yang disebutkan). Efek yang bisa terjadi pada lingkungan pada pasien tidak pernah disebutkan dalam teori Orlando.

Keperawatan
Orlando menyebut keperawatan sebagai sesuatu yang unik dan mandiri dalam kepeduliannya terhadap kebutuhan individu akan bantuan dalam situasi yang mendesak. Upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan individu akan bantuan dilakukan dalam situasi interaktif dan dalam cara yang disiplin yang membutuhkan pelatihan yang tepat.

Subkonsep
Subkonsep teori keperawatan Ida Jean Orlando meliputi: fungsi keperawatan profesional, penampilan perilaku, reaksi segera, disiplin proses keperawatan, dan kemajuan.

Fungsi Perawatan Profesional
Fungsi keperawatan profesional adalah prinsip pengorganisasian yang berarti mencari tahu dan memenuhi kebutuhan mendesak pasien untuk bantuan. Menurut Ida Jean Orlando, keperawatan responsif dilakukan terhadap individu yang menderita, atau yang mengantisipasi rasa tidak berdaya. Ini difokuskan pada proses perawatan dalam pengalaman langsung, dan berkaitan dengan memberikan bantuan langsung kepada pasien dalam pengaturan apa pun mereka ditemukan untuk tujuan menghindari, menghilangkan, mengurangi, atau menyembuhkan rasa ketidakberdayaan pada pasien. Teori Disiplin Proses Keperawatan memberi label tujuan keperawatan untuk memasok bantuan yang dibutuhkan pasien untuk memenuhi kebutuhannya. Artinya, jika pasien memiliki kebutuhan mendesak untuk bantuan, dan perawat harus menemukan dan memenuhi kebutuhan itu, sehingga tujuan keperawatan telah tercapai.

Penampilan Perilaku
Penampilan perilaku yang dimaksud adalah wujud situasi masalah pasien. Melalui penampilan perilaku, perawat menemukan kebutuhan mendesak pasien untuk bantuan. Untuk melakukan ini, perawat harus terlebih dahulu mengenali situasinya sebagai masalah. Terlepas dari bagaimana penampilan perilaku muncul, mungkin mewakili seruan minta tolong dari pasien. Penampilan perilaku pasien dianggap sebagai stimulus, menyebabkan respons internal otomatis pada perawat, yang pada akhirnya menyebabkan respons pada pasien.

Kesulitan
Perilaku pasien mencerminkan kesusahan ketika pasien mengalami kebutuhan yang tidak dapat dia selesaikan, rasa tidak berdaya terjadi.

Reaksi Segera
Reaksi segera adalah respons internal. Pasien merasakan objek dengan panca inderanya. Persepsi ini akan merangsang pemikiran otomatis, dan setiap pemikiran juga merangsang perasaan otomatis, yang akhirnya menyebabkan pasien bertindak. Tiga item ini adalah respons langsung pasien. Reaksi segera merefleksikan bagaimana perawat mengalami partisipasinya dalam hubungan perawat-pasien.

Reaksi Perawat  adalah perilaku pasien merangsang reaksi perawat, yang menandai awal dari disiplin proses keperawatan.

Aksi Perawat adalah ketika perawat bertindak, proses tindakan terjadi. Proses tindakan oleh perawat dalam kontak perawat-pasien disebut proses keperawatan. Tindakan perawat mungkin otomatis atau deliberatif.

Tindakan Perawatan Otomatis adalah tindakan keperawatan yang diputuskan untuk alasan selain kebutuhan mendesak pasien.

Tindakan Keperawatan Deliberatif adalah tindakan yang diputuskan setelah memastikan suatu kebutuhan dan kemudian memenuhi kebutuhan ini. Daftar berikut mengidentifikasi kriteria untuk tindakan deliberatif:
  • Tindakan yang deliberatif dihasilkan dari identifikasi kebutuhan pasien yang benar dengan validasi reaksi perawat terhadap perilaku pasien.
  • Perawat mengeksplorasi makna dan relevansi tindakan dengan pasien untuk memenuhi kebutuhannya.
  • Perawat memvalidasi keefektifan tindakan segera setelah menyelesaikannya.
  • Perawat bebas dari rangsangan yang tidak terkait dengan kebutuhan pasien ketika dia bertindak.
Disiplin Proses Keperawatan
Disiplin proses keperawatan adalah investigasi terhadap kebutuhan pasien. Pengamatan apa pun yang dibagikan dan dieksplorasi dengan pasien akan berguna untuk memastikan apakah kegiatan tersebut memenuhi kebutuhannya atau tidak. Perawat tidak dapat berasumsi bahwa aspek apa pun dari reaksinya terhadap pasien adalah benar, membantu, atau sesuai sampai ia memeriksa validitasnya dengan mengeksplorasi dengan pasien. Perawat memulai eksplorasi untuk menentukan bahwa perilaku pasien saat ini dipengaruhi oleh apa. Reaksi otomatis tidak efektif karena tindakan perawat ditentukan untuk alasan selain makna perilaku pasien atau kebutuhan mendesak pasien untuk bantuan. Ketika perawat tidak mengeksplorasi reaksi pasien dengan dia, cukup wajar bahwa komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien berhenti.

Perawat memutuskan tindakan yang tepat untuk menyelesaikan kebutuhan bekerja sama dengan pasien. Tindakan ini dievaluasi setelah dilakukan. Jika perilaku pasien membaik, tindakan itu berhasil dan prosesnya selesai. Jika tidak ada perubahan atau perilaku semakin memburuk, proses tersebut didaur ulang dengan upaya baru untuk memperjelas perilaku pasien atau tindakan keperawatan yang sesuai.
Proses tindakan dalam kontak orang-ke-orang yang berfungsi secara rahasia. Persepsi, pikiran, dan perasaan masing-masing individu tidak secara langsung tersedia untuk persepsi individu lain melalui tindakan yang dapat diamati.
Proses tindakan dalam kontak orang-ke-orang yang berfungsi dengan pengungkapan terbuka. Persepsi, pikiran, dan perasaan masing-masing individu secara langsung tersedia untuk persepsi individu lain melalui tindakan yang dapat diamati.

Kemajuan/Improvement
Kemajuan/Improvement adalah resolusi untuk situasi pasien. Di dalam Resolusi ini, tindakan perawat tidak dievaluasi tetapi yang dievaluasi adalah hasil dari tindakan perawat tersebut. Hal ini untuk menentukan apakah tindakannya berfungsi dalam membantu pasien mengomunikasikan kebutuhannya apa tidak dan bagaimana hal tersebut dapat dipenuhi. Dalam setiap kontak, perawat mengulangi proses belajar bagaimana ia dapat membantu pasien.

Seperti itulah pembahasan mengenai tokoh dan teori keperawatan Ida Jean Orlando. Teori keperawatan Ida Jean Orlando tersebut saat bermanfaat dan telah digunakan sebagai acuan dalam penerapan proses asuhan keperawatan saat ini.

Penulis: Deby Kurniadi

Comments