Kali
ini PakMantri akan membahas seputar Pajanan Biologi di Lingkungan Kerja
(Biological Hazard). Materi ini sangat penting bagi pekerja atau calon pekerja agar
aman dan bisa meminimalisir potensi bahaya yang dapat disebabkannya.
Pajanan Biologi di Lingkungan Kerja (Biological Hazard)
Definisi
Pajanan
biologi di lingkungan kerja dapat didefinisikan sebagai unsur-unsur potensi
akibat biological hazard makhluk hidup yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan pada pekerja di lingkungan kerja.
Agen
Biologis meliputi: Mikroorganisme (termasuk yang telah dimodifikasi secara
genetik), kultur sel, dan endoparasit manusia yang mungkin dapat memicu infeksi,
alergi atau toksisitas.
Jenis Pekerjaan Berisiko
Jenis
pekerjaan yang berisiko terkena pajanan biologi di lingkungan kerja, antara
lain:
- Pertanian
- Peternakan
- Tenaga kesehatan
- Perkebunan
- Laborat
- Pekerja kantor dengan ventilasi tertutup
Klasifikasi Biological Hazard
Pajanan
biologi di lingkungan kerja dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, biasanya
dikenal dalam bentuk:
- Mikroorganisme, meliputi: virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu/pinjal
- Makroorganisme, meliputi: hewan pada umumnya (karnivora) dan lebih condong pada hewan yang buas
Virus
Virus
mempunyai ukuran yang sangat kecil, sekitar 16 – 300 um. Hanya dapat dilihat
menggunakan mikroskop electron. Virus dapat menyebabkan infeksi pada manusia,
hewan bahkan tumbuhan. Contoh virus yang terdapat pada pekerja peternakan,
seperti: penyakit kuku, mulut yang dapat menulat kepada manusia (zoonosis).
Bakteri
Bakteri
memiliki 3 bentuk, yaitu: bulat (sekitar 0,7 – 1,3 mikron ; 1 mikron = 0,001 mm),
lengkung dan batang (lebar 0,2 – 2 mikron dengan panjang sekitar 0,7 – 3,7
mikron). Bakteri dapat membentuk endospore. Selain itu, bakteri dapat
menimbulkan infeksi, misalnya: Antrax, Weil Diseases, psitaccosis, tifus,
difteri, pes, tetanus, bronchitis, paru,
alergi dan sakit pada saluran pernapasan diperkantoran yang ber AC tanpa
ventilasi umum.
Protozoa
Contoh
penyakit yang disebabkan protozoa adalah penyakit malaria khususnya pada pekerja
perkebunan. Sedangkan pada pekerja kantoran yang menggunakan AC tanpa disertai
ventilasi alami adalah alergi dan sakit pada saluran napas (sick building
syndrome).
Jamur
Jamur
biasanya terdapat di tempat kerja yang lembab dan basah. Pada tempat kerja yang
kadar gulanya tinggi seperti: pabrik roti, permen, dan lain sebagainya biasanya
beresiko terdapat jamur Candida albicans. Bahaya Biological hazard lainnya yang
disebabkan jamur contohnya: keracunan Mycotoxins (met. Aspergillus flavus dan
Aspergillus Parasiticus), mengkontaminasi hasil pertanian, risiko kanker hati
(hematoma), Thermophilic fungi: Trichoderma viride.
Cacing
Risiko
biological hazard yang disebabkan cacing contohnya: Ancylostomiasis, cacing
pada pekerja tambang dan perkebunan (cacing tambang). Cacing tersebut masuk
melalui pori – pori kaki dan menghisap darah sehingga dapat menimbulkan anemia.
Cacing akan menyerap sari-sari makanan yang berguna bagi tubuh (parasitic).
Kutu dan Pinjal
Kutu
dan pinjal dapat menyebabkan kelainan pada kulit, seperti: kutu alang – alang dan
padi. Pinjal terdapat pada binatang peliharaan seperti: kucing, anjing, dan
lain – lain. Kutu dan pinjal selain mempunyai gigitan yang mengganggu juga
dapat menularkan penyakit. Potensi bahaya ini biasanya didapat pada pekerja di
peternakan, kebut binatang, pet shop.
Binatang
Binatang
yang dimaksud adalah binatang berbisa yang berisiko pada pekerja pertanian,
perkebunan, kehutanan, kelautan (nelayan) serta binatang yang buas, terutapa
pada pekerja kehutanan (misal: national park: atau perkebunan yang dekat dengan
hutan.
Tumbuh-tumbuhan
Risiko
biologizal hazard dari tumbuhan yang dimaksud adalah
- Tumbuhan yang mengandung bahan kimia alergenik dan toksik
- Debu tembakau mengandung nikotin, menyebabkan penyakit tabakosis
- Bunga matahari, mengandung resin dapat menimbulkan dermatitis
- Singkong, mengandung amygdalin yang asam cyanide-nya dapat dibebaskan dari ikatannya
- Debu kapas, menimbulkan byssinosis, asma.
Meminimalisir Risiko Biological Hazard
Untuk
menghindari atau meminimalisir risiko biological hazard yaitu: selalu cuci tangan sebelum makan, sebelum dan sesudah bekerja, menggunakan APD, menghindari
agen biologiacal hazard dan menerapkan prinsip K3 lainnya.
Seperti itulah pembahasan singkat mengenai pajanan biologi di lingkungan kerja (biological hazard), nantikan informasi seputar kesehatan lainnya.
Penulis:
Deby Kurniadi
Comments
Post a Comment